AKALY-APPS : Aplikasi Analisis Korban Bullying Bagi Anak Usia Dini di Sekolah
Penulis : Lisa Adatul Hasanah
Anak merupakan makhluk yang unik yang pada dasarnya ingin
mencoba segala sesuatu yang baru tanpa mengetahui bahwa hal tersebut bisa
berdampak positif atau negatif. Banyak aktifitas yang bisa di lakukan anak yang
terkadang telah melampaui batas bermain seperti perundungan atau di bullying
pada teman. Indonesia saat ini darurat perundungan atau bullying pada anak usia dini. Menutut data KPAI pada
tahun 2022 ada 226 kasus kekerasan psikis, fisik yang terjadi pada korban
perundungan. Itu adalah jumlah yang terlapor, belum dengan jumlah korban yang
memilih diam. Senada dengan kasus yang viral saat ini yaitu seorang siswa MTs
meninggal dunia akibat "Bullying" di sekolah. Melonjaknya kasus perundungan pada anak di setiap tahunnya merupakan bukti
nyata kurangnya pendidikan yang seharusnya sudah mereka peroleh sejak usia dini
dari orang tuanya.
Perundungan berasal
dari kata rundung yang berarti mengganggu, mengusik, menindas, mengintimidasi,
secara terus menerus dan menyusahkan. Perundungan lebih populer disebut
Bullying, yang berarti menggertak dan menggunakan kekuatan serta kekuasaan
untuk menakut-nakuti atau menyakiti anak yang lebih lemah, baik secara fisik
dan atau psikologis. Kebijakan pemerintah dalam melindungi korban terdapat
dalam Undang-Undang No. 35 tahun 2014 yang merupakan Perubahan atas Undang -
Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 76 C yang menyebutkan
“Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan,
atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak”.
Perundungan bisa di lakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Salah satu contoh perundungan sosial di sekolah yaitu tidak mengajak main teman karena berbeda atau guru yang mengatakan kepada siswa nya tidak bisa melakukan apa-apa dan selalu berbuat masalah. Kebanyakan dari korban perundungan akan mengalami kesehatan mental seperti depresi, sedih takut bahkan bisa meninggal dunia. Edukasi sejak dini sangat dibutuhkan untuk menekan angka perundungan yang terjadi, sebab dengan edukasi sedini mungkin meminimalisir risiko yang ditimbulkan dan upaya pencegahannya.
Melihat permasalahan tersebut, penulis menawarkan inovasi demi menyelamatkan generasi muda kita dari maraknya perundungan atau bullying yaitu melalui “AKALY-APP”. Akaly-app merupakan aplikasi menganalisis korban bullying pada anak usia diibi yang berbasis game interaktif. Tujuan program AKALY-APP adalah untuk membantu guru atau orang tua untuk mendeteksi atau menganalisa apakah anak tersebut menjadi korban perudungan atau tidak melalui fitur yang ditawarkan. Aplikasi ini di harapkan sebagai tempat atau ruang bagi anak yang takut untuk menyuarakan keadaan yang di alaminya.
Anak usia dini adalah anak yang masuk dalam kategori usia
0-6 tahun. Pada masa ini anak disebut juga dengan masa golden age (keemasan), karena anak akan sangat mudah dalam menerima
stimulus pengetahuan yang sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini. Maka dari itu sangat
penting pendidikan di berikan sejak dini agar pertumbuhan dan perkembangan anak
bisa tercapai secara optimal. Pendidikan bisa di dapat anak melalui tiga jalur
yaitu secara informal, formal dan non formal. Semua satuan pendidikan wajib
menjamin mutu pendidikan agar anak dapat membedakan mana hal positif dan
negatif.
Perundungan merupakan salah satu sifat tercela
atau negatif yang terjadi di lingkungan sekitar. Perundungan atau bullying
adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di
dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit
hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. (Direktoral
Sekolah Dasar, 2021:8-9). Perundungan terjadi karena beberapa faktor seperti
pengasuhan yang buruk atau salah yang di lakukan oleh orang tua yang dan bisa juga
terjadi karena berasal kepribadian dari seseorang tersebut. Adapun dampak
korban perundungan yaitu a). terganggunya kesehatan fisik, seperti memar, nafsu
makan hilang, sakit dan luka fisik lain, b). Terganggunya kesehatan mental,
seperti sedih, cemas, bingung, hilang rasa percaya diri, takut depresi dan
lain-lain. c). Terganggunya perkembangan anak seperti tidak berani
mengungkapkan ide gagasan. (M. Hasbi, 2020:10-11)
AKALY-APP membantu orang tua atau guru untuk menganalisa anak, apakah anak tersebut pernah menjadi korban perundungan atau tidak. AKALYAPP juga memiliki banyak fitur unggulan seperti pengertian dari perundungan,anak, cerita, tes spikologi, game dan fitur tanya jawab. Mekanisme penggunaan diawali dengan melakukan registrasi oleh orang tua. Pengoperasiannya, AKALY-APP memiliki prosedur yang harus dipahami oleh orang tua. Berikut tampilan awal dan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi AKALY-APP.
Gambar 1. Tampilan aplikasi
AKALY_APP memiliki kekurangan
dan juga kelebihan dalam fungsi dan penggunaannya. Kelebihan dan kekurangan ini
dirangkum dalam analisis Strengths
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threats (Ancaman).
Tabel 1. Analisis SWOT (Strengths,Weakness, Opportunity, dan Threats)
Strengths
|
· Terdapat fitur yang beragam dan menarik sehingga pengguna dapat menganalisa anak yang pernah menjadi korban perundungan ·
Pengguna tidak bosan karean di lengkapi fitur
yang beragam. · Berbasis mobile phone sehingga pengguna dapat menggunakannya dimana saja dan kapan saja |
|
|
Weakness |
Untuk pengunaanya harus didampingi orang tua atau orang dewasa |
Opportunity |
Belum tersedianya aplikasi resmi untuk menganalisa korban bullying pada anak usia dini |
Threats |
Jika masyarakat masih menganggap perundungan adalah hal wajar yang terkemas dalam candaan |
Salah satu peran generasi muda sebagai agent of change yaitu mewujudkan rencana global yang disepakati
oleh dunia termasuk Indonesia, yaitu Sustainable
Development Goals (SDG’s). Inovasi AKALY-APP dapat mewujudkan salah satu tujuan SDGS nomor 4 yaitu Pendidikan berkualitas. Perundungan meruapakan tindakan tidak terpuji yang harus di hindari dan di perlukan edukasi untuk mencegahnya. AKALY-APP diharapkan mampu menekan angka pencegahan perundungan pada anak usia dini dengan meningkatkan pemahaman mereka mengenai etika dan moral yang terkemas dalam sebuah aplikasi berbasisi game dan analisis korban perundungan. Anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang harus di berikan pendidikan sejak dini.
Referensi
Direktorat Sekolah Dasar. 2021. Stop
Perundungan/Bullying Yuk!. Hal. 7-24. Jakarta : Direktorat Sekolah Dasar
Hasbi, M dkk. 2020. Pencegahan Perundungan Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Masyur, A.R dkk. 2019. Konseling Online Sebagai Upaya Menangani Masalah Perundungan Di Kalangan Anak Muda. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol 29 (2). Diakses dari https://scholar.google.com.
Milenia Shinta. 2022. Miris! Seorang Siswa MTS Meninggal Dunia Akibat "Bullying" di Sekolah. KOMPAS TV. Diakses dari https://www.kompas.tv/article/300028/miris-seorang-siswa-mts-meninggaldunia-akibat-bullying-di-sekolah
Comments
Post a Comment