Globalisasi adalah cara untuk mengubah
dunia menjadi lebih modern. Hal ini disebabkan karena adanya persatuan yang
dialami oleh berbagai negara dalam hubungan sosial mengakibatkan adanya
pertukaran perkembangan dalam seluruh bidang kehidupan antar negara. Dan
globalisasi ini juga mempengaruhi berbagai bidang kehidupan untuk selalu
mengalami perkembangan yang maju pada masa depan.(Nurhaidah, 2019)
Kemudian globalisasi juga mempengaruhi perkembangan dalam bidang teknologi.
Lahirnya berbagai inovasi baru dari bidang teknologi menunjukkan bahwa era zaman akan semakin maju dan salah satu buktinya
adalah gadget. (Kidi, 2018)
Gadget menjadi suatu benda yang sangat penting dalam seluruh kehidupan manusia. Semua informasi dan aktivitas pada zaman sekarang selalu memakai gadget seperti pembelajaran online, melakukan transaksi bank, dan memberikan informasi kepada yang lain. Dengan perkembangan dari gadget sendiri dan semakin canggih banyak digunakan sebagai alat mempermudah manusia dalam menjalani aktivitasnya dan salah satunya dalam bidang pendidikan. Menurut penelitian dari (Riyana, 2015) bahwa perkembangan teknologi juga akan mempengaruhi pada bidang pendidikan khususnya adanya sistem pembelajaran online oleh para anak pelajar untuk selalu berinteraksi dengan gadgetnya pribadi dalam mengerjakan tugas sekolah dari gurunya. Tetapi, dengan adanya gadget digunakan dalam bidang pendidikan akan memberikan berbagai dampak positif dan dampak negatif. Mengenai dampak positifnya anak akan mudah mendapatkan informasi lebih dalam setelah mendengar penjelasan dari para pendidik, membantu anak dalam mengeksplore materi dan kegiatan manfaat lainnya. Kemudian gadget juga memberikan dampak negatif pada siswa ketika di kelas yaitu menurut penelitian dari (INDRASWARI, 2019) menunjukkan bahwa adanya pembelajaran online pada anak dan ketika selalu berinteraksi dengan gadget akan menimbulkan dampak yang buruk seperti adanya penggunaan gadget semestinya digunakan untuk belajar tetapi banyak digunakan untuuk bermain game online bahkan ketika pembelajaran berlangsung. Kemudian gadget juga mengganggu konsentrasi siswa dan dapat berpengaruh pada perilaku belajar siswa di kelas karena kebanyakan siswa suka membuka internet dengan hal- hal yang kurang bermanfaat sehingga dapat mengganggu proses pembelajaran.(Hudaya, 2018)
Anak yang bermain gadget terlalu sering dalam jangka waktu yang lama akan memberikan dampak buruk terhadap mental dan fisik tubuhnya. Hal ini sudah dikemukakan oleh penelitian dari (Yumarni, 2022) bahwa anak kecil yang bermain gadget terlalu lama akan mengganggu kesehatan tubuhnya dikarenakan adanya efek radiasi dari gadget yang berbahaya khususnya anak yang berusia dibawah 12 tahun dan efeknya apabila berlebihan adalah terkena penyakit kanker. Ketika anak bermain gadget pasti melihat beragam konten yang terdapat di sosial media dan salah satunya adalah konten negatif. Ini menjadi perhatian karena dikhawatirkan akan di contoh oleh seorang anak kecil(Aprilianto, 2020). Permasalahan anak kecil bermain gadget sangat menjadi perhatian karena ketika anak bermain gadget terlalu lama maka akan mengakibatkan kecanduan pada dirinya. Mengenai kecanduan gadget juga tidak hanya dirasakan oleh kalangan anak- anak tetapi juga dialami oleh kalangan remaja. Dan penyakit ini disebut adalah Nomophobia. Penyakit ini adalah perasaan yang dirasakan berupa cemas atau tidak nyaman yang disebabkan karena keberadaan smartphone yang dimiliki dalam luar jangkauan. Dalam hal ini mengenai kondisi sosial dan psikologis para penderitanya seperti keluarnya keringat yang berlebih, kejang, adanya masalah pencernaan, dan serangan panik yang dirasakan (Sezer, B., & Atılgan, 2019).
Berdasarkan urgensi tersebut maka diperlukan solusi untuk mengatur jadwal penggunaan gadget pada anak dalam melakukan aktivitasnya sehari- hari. Oleh karena itu, maka upaya yang dilakukan penulis adalah merancang aplikasi “MONCHIL : Aplikasi Digital Parental Control Sebagai Monitoring Of Activity Pada Anak Saat Menggunakan Gadget.” Aplikasi ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam mengawasi anak- anaknya dalam penggunaan gadget karena adanya konten yang mengarah negatif dan tidak layak. Nama aplikasi MONCHIL diambil dari kepanjangan Monitoring Children. Menurut bahasa Indonesia memiliki makna yaitu pemantauan anak. Aplikasi ini memiliki prinsip concern for children. Yang memiliki arti adanya bentuk kepedulian terhadap anak kecil dalam menghindari penggunaan gadget yang terlalu sering dan untuk membangun para generasi yang cemerlang.
![]() |
Gambar 1. Diagram Alir Aplikasi MONCHIL |
Dalam pembuatan rancangan dari aplikasi
MONCHIL dibuat dengan aplikasi Adobe Flash dan desainnya Menggunakan CorelDRAW X7. Kemudian saat pengguna
ingin menggunakan aplikasi MONCHIL ini akan diperintahkan untuk membuat akun
untuk sig-in terlebih dahulu melalui
dua pilihan yaitu berdasarkan nomor telepon atau g-mail yang dipakai saat didaftarkan. Dan setelah itu akan
diberikan kode OTP ke masing- masing
perangkat untuk verifikasi kebenaran data lengkap yang didaftarkan. Kemudian saat mendaftarkan akun akan
diminta peran pengguna sebagai Mo- Parents atau Mo- Child. Untuk akun sebagai
Mo- Parents digunakan oleh orang tua sedangkan
akun sebagai Mo- Child digunakan
oleh anak dan diaktifkan tautan hubungan dengan akun yang berada di Mo- Parent
dan terdapat password yang dibuat oleh orang tua agar anak tidak mematikan
tautan tersebut. Setelah itu para pengguna
aplikasi akan diarahkan ke dashboard
atau menu utama dari
tampilan fitur yang disediakan.
Comments
Post a Comment