Skip to main content

Strategi Mengembangkan Rasa Percaya Diri Pada Anak Usia Dini

    Kepercayaan diri berperan penting dalam cara seseorang berbicara dan bertindak, serta mempengaruhi kesehatan mental. Kepercayaan diri juga menjadi modal bagi anak dalam menghadapi masa depan. Oleh karena itu, banyak orangtua yang berharap anak-anak mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

    Menurut Kids Health, anak-anak yang memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang baik cenderung lebih berani mencoba hal-hal baru dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Kepercayaan diri juga membantu anak mengatasi kegagalan, di mana mereka akan terus berusaha hingga mencapai tujuan mereka.

    Sebaliknya, anak-anak dengan rasa percaya diri yang rendah lebih mudah merasa putus asa dan enggan mencoba hal-hal baru, terutama jika menghadapi tantangan besar. Anak-anak dengan rendahnya kepercayaan diri takut melakukan kesalahan atau gagal, sehingga mereka cenderung tidak berusaha maksimal atau bahkan menghindari tanggung jawab.



Nah, beberapa hal berikut ini merupakan sejumlah cara membuat anak berani dan percaya diri:

1. Sediakan Waktu Bermain 

Melakukan aktivitas bermain bersama anak membuat mereka merasa dihargai dan didengar. Fokuskan perhatian saat bermain untuk mempererat hubungan dan memberi mereka kesempatan berimajinasi.


2. Berikan Tugas Rumah 

Memberikan pekerjaan rumah ringan memberi anak kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan merasa dihargai, seperti membantu merapikan atau mencuci piring. Pujilah usaha mereka.


3. Biarkan Anak Menyelesaikan Masalah

Ajak anak untuk mengatasi tantangan sesuai usia mereka. Beri mereka ruang untuk mencoba dan beri pujian atas usaha mereka meski gagal.


4. Apresiasi Usaha Anak

Pujilah usaha anak, bukan hanya hasilnya, untuk membangun rasa percaya diri mereka.


5. Berikan Kasih Sayang dan Perhatian  

Dengarkan anak dan bantu mereka merasa diterima, menghargai perasaan mereka, dan berbagi perasaan Anda untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.


6. Tunjukkan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari 

Anak meniru perilaku orang dewasa, jadi tunjukkan contoh positif dalam menghadapi masalah dan tantangan.


7. Bangkitkan Rasa Ingin Tahu

Dukung rasa ingin tahu anak dengan menjawab pertanyaan mereka dan mengajukan pertanyaan untuk memicu dialog, membantu mereka merasa lebih percaya diri.



    Kepercayaan diri penting bagi perkembangan anak, membantu mereka berani mencoba, menghadapi kegagalan, dan menyelesaikan masalah. Untuk menumbuhkannya, orang tua dapat bermain bersama, memberi tugas ringan, membiarkan anak mencoba sendiri, mengapresiasi usaha, memberikan kasih sayang, menjadi teladan, dan mendukung rasa ingin tahu mereka. Dengan cara ini, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan siap menghadapi masa depan.




➖➖➖➖➖➖➖➖➖

#KSPAUNJ

#KamiAdaKarenaKamiDibutuhkan

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Visit us 

On Twitter : @KSPA_UNJ

Instagram : @kspaunj

Facebook : KSPA UNJ

YouTube : KSPA UNJ

Web : kspaunj1official.blogspot.com

💌 : kspaunj@gmail.com

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

© 𝗞𝗦𝗣𝗔 𝗨𝗡𝗝 𝟮𝟬𝟮𝟰


Referensi bacaan :

https://www.kompas.id/baca/adv_post/5-cara-memupuk-rasa-percaya-diri-anak-sejak-usia-dini 


https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/cara-sederhana-membangun-rasa-percaya-diri-anak 

Comments

Popular posts from this blog

YUK KENALAN SAMA KSPA UNJ

     Hai sobat pena! Pernahkah Anda mendengar atau melihat sebuah kelompok atau suatu komunitas? Bagaimana dengan komunitas sepeda ontel, atau komunitas pencinta alam, tahukah Anda apa itu komunitas atau kelompok? Jadi, komunitas atau kelompok dapat diartikan sebagai suatu kumpulan individu-individu yang memiliki keterikatan satu sama lain sehingga saling berinteraksi demi mencapai tujuan bersama.       Sobat pena semua pasti mengetahui dan bahkan sedang atau pernah mengikuti organisasi yang ada di sekolah maupun di kampusnya masing-masing. Benar bukan? Nah, organisasi itu juga termasuk ke dalam suatu kelompok atau komunitas loh sobat. Tetapi, apakah teman-teman menyadari mengapa organisasi atau kelompok atau komunitas itu dibentuk? Memang apa pentingnya untuk kita mengikuti suatu organisasi tertentu?       Jadi begini sobat, adanya organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya berfungsi sebagai wadah bagi kita untuk menamb...

Tahapan TKK KSPA UNJ yang mandiri

Kelompok Sosial Pencinta Anak Universitas Negeri Jakarta (KSPA UNJ), merupakan sebuah organisasi mahasiswa tingkat Universitas yang bergerak di bidang sosial dan  concern  pada pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini. KSPA UNJ yang telah berdiri selama 36 tahun senantiasa memiliki produk yaitu Taman Kanak-kanak (TK) non-profit yang diperuntukkan untuk anak-anak dari kalangan masyarakat prasejahtera. Sejak 36 tahun lalu, TK KSPA UNJ selalu membuka TK di lokasi yang berbeda-beda atau pun tidak menetap dengan jangka waktu beberapa tahun, itu sebabnya TK KSPA disebut dengan Taman Kanak-kanak Keliling (TK Keliling KSPA UNJ).  Tujuan utamanya adalah sampai TK Keliling KSPA UNJ yang awal terbentuknya merupakan TK Tunas berhasil menjadi TK Mandiri dengan melalui tahap TK Binaan. Sebagai salah satu upaya pembinaan juga , KSPA UNJ memiliki kader, yaitu orang yang diberdayakan untuk menjadi TK Keliling KSPA UNJ dengan berbagai pelatihan kepengajaran anak usia dini (AUD...

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Umumnya, anak-anak mungkin mulai menunjukkan minat dan bisa disebut cukup ideal untuk memulai belajar pada usia 3-4 tahun. Orangtua harus peka dan mengerti jika anak sudah berada pada tahap tersebut. Namun, bukan berarti menyekolahkan anak sejak dini adalah sebuah keharusan yang dilaksanakan oleh orangtua. Jika dengan paksaan, hal itu bisa menyebabkan sang anak merasa stress dan berujung enggan untuk belajar. Ajak anak berdiskusi tentang apapun terutama sekolah dan tanyakan kesiapannya untuk mulai belajar dan bersekolah. Jika ditanya, apa sih manfaat dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)? Jawabannya adalah dapat membantu proses perkembangan anak lebih optimal dan membentuk karakter sang anak. Anak-anak yang tergabung dalam kelompok belajar bisa mengembangkan kemampuan berisosialisasi dengan anak-anak seusianya. Hal ini akan berdampak dalam jangka panjang. PAUD lebih menekankan pada kemajuan anak dalam aspek sosio-emosionalnya. Misalnya, guru PAUD mengajarkan anak untuk menghargai tem...