Skip to main content

Ketahui Cara Meningkatkan Minat Baca Pada Anak, Yuk!

 


Menurut pepatah, buku adalah jendela dunia dengan artian ketika kita membaca buku, kita bisa mendapatkan banyak sekali pengetahuan yang belum kita ketahui sebelumnya. Sehingga wawasan kita kian bertambah. Membaca adalah media untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan, membaca merupakan media untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang telah disimpan dalam bentuk tulisan serta membaca dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan. Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas (golden age). Pada usia inilah anak memiliki kemampuan untuk belajar yang luar biasa khususnya pada masa kanak-kanak awal. Perkembangan anak usia dini sifatnya holistik atau yang artinya dapat berkembang secara optimal apabila cukup gizinya, sehat badannya, dan dididik secara baik dan benar. Membaca bukan sekedar bisa mengucapkan apa yang sedang dibaca, melainkan juga perlu diperhatikan apakah anak mengerti apa yang sedang atau yang telah dibacanya itu. Di dunia yang serba digital saat ini, terlihat semakin menurunya minat anak untuk membaca, mereka lebih memilih untuk mencari hiburan dan kesenangan melalui gadgetnya hingga menurut penelitian, minat membaca anak Indonesia masih jauh ketinggalan dibanding negara lain seperti Jepang yang mencapai 45 persen, sedangkan Singapura 55 persen.



Oleh karena itu, KSPA UNJ kali ini akan memberikan tips untuk membantu meningkatkan minat membaca buku terutama untuk anak usia dini di era yang serba digital seperti saat ini. Yuk, disimak!


1. Membacakan Cerita Kepada Anak Secara Teratur.


Gambar 1
(Sumber: canva.com)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dengan secara teratur terlibat dalam kegiatan baca-tulis bersama orang tuanya atau keluarganya di rumah, misalnya orang tua selalu membacakan cerita/puisi kepada anak secara teratur dan mengarahkan anak untuk banyak membaca untuk dirinya sendiri, maka dalam diri anak akan tumbuh pula kebiasaan untuk menjadi pembaca dini yang memiliki minat baca alamiah (Akhadiah, 1998).

2. Sediakan Banyak Buku Bacaan dan Biarkan Anak Memilih Buku Bacaannya Sendiri.

Gambar 2.
(Sumber: canva.com)

Bahan bacaan yang disediakan tidak melulu harus buku yang berisi teks penuh, bisa juga menyediakan komik, majalah, koran, atau yang masih relevan dengan dunia anak, biasanya anak lebih suka dengan yang gambar atau warna yang menarik. Lebih baik lagi jika dibuatkan perpustakaan mini di rumah. Ketika anak ingin membaca buku, biarkan mereka memilih buku yang ingin dibaca atau dibacakan, agar ia juga senang dengan apa yang sedang dibacanya atau dibacakan.

3. Ciptakan Ruang atau Sudut Baca Untuk Anak.

Gambar 3.
(Sumber: canva.com)

Ruang pojok baca juga dapat dilengkapi dengan mainan edukasi yang dapat menstimulus kecerdasan literasi dan keaksaraan anak, seperti puzle, balok, kartu kambar, kartu huruf, kartu kata, dan kartu kalimat.

4. Memberi Contoh Kepada Anak

Gambar 4
(Sumber: canva.com)

Karena pada dasarnya anak memiliki sifat imitatif atau bersifat suka meniru. Jika dalam keluarga banyak melakukan kegiatan terkait literasi, maka anak akan menirunya. 

5. Mengunjungi Perpustakaan atau Toko Buku Bersama Anak.

Gambar 5.
(Sumber: pickenscountyfirststeps.org)

Dengan mengunjungi perpustakaan ataupun pergi ke toko buku sebagai bentuk kegiatan field trip anak-anak dengan keluarga yang dipadukan dengan kegiatan literasi, tentunya akan menjadi pengalaman yang berkesan bagi anak. Di perpustakaan, anak akan melihat banyak macam-macam buku. Mereka bisa memilih buku dengan lebih leluasa tetapi tetap dipandu dan dalam pengawasan orang tua.

6. Menggunakan Media Big Book.

Gambar 6. Big Book "Kina and Her Fluffy Bunny" karya Maudy Ayunda
(Sumber: bukalapak.com)

Penggunaan media membaca big book berupa huruf yang dibesarkan, gambar yang menarik serta kosakata yang sering ditemui oleh anak mampu menarik perhatian anak sehingga anak melakukan kegiatan menyimak pada saat proses pembelajaran. Juga dapat diselingi dengan percakapan yang relevan mengenai isi cerita bersama anak sehingga topik bacaan dan isi berkembang sesuai pengalaman dan imajinasi anak.

Nah, itu dia tips untuk meningkatkan minat dalam membaca buku untuk anak usia dini. Orang tua ataupun pendamping anak usia dini yang berada di rumah menjadi penentu atas terbentuknya minat baca pada anak karena proses pendidikan pertama ada pada lingkungan keluarga, sehingga orang tua ataupun pendamping anak harus proaktif dalam menciptakan lingkungan dan suasana untuk mendukung terbentuknya minat baca serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang. Sama halnya dengan tenaga pendidik atau pengajar yang juga memiliki peran penting dalam meningkatkan minat membaca untuk anak didiknya.

Semoga tips yang diberikan oleh KSPA UNJ ini dapat bermanfaat, ya!



Oktober 2021

Athaya Alawiyyah


#KSPAUNJ

#KamiAdaKarenaKamiDiButuhkan

➖➖➖➖➖➖➖➖

Visit Us On

Twitter : KSPA_UNJ

Instagram : kspaunj

Facebook : kspa unj

Youtube : KSPA UNJ

Web : kspaunj1official.blogspot.com

💌 kspaunj@gmail.com

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖



Sumber Referensi:

Ikawati, E. (2013). Upaya meningkatkan minat membaca pada anak usia dini. Logaritma: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains, 1(02).
Haryanti, A., & Dindin, D. (2020). Meningkatkan Minat Baca Pada Anak Usia Dini. Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of Community Service in Humanities and Social Sciences, 2(2), 103-114.
Fitriani, D., Fajriah, H., & Rahmita, W. (2019). Media Belajar Big Book dalam Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Reseptif Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 237-246.












Comments

Popular posts from this blog

YUK KENALAN SAMA KSPA UNJ

     Hai sobat pena! Pernahkah Anda mendengar atau melihat sebuah kelompok atau suatu komunitas? Bagaimana dengan komunitas sepeda ontel, atau komunitas pencinta alam, tahukah Anda apa itu komunitas atau kelompok? Jadi, komunitas atau kelompok dapat diartikan sebagai suatu kumpulan individu-individu yang memiliki keterikatan satu sama lain sehingga saling berinteraksi demi mencapai tujuan bersama.       Sobat pena semua pasti mengetahui dan bahkan sedang atau pernah mengikuti organisasi yang ada di sekolah maupun di kampusnya masing-masing. Benar bukan? Nah, organisasi itu juga termasuk ke dalam suatu kelompok atau komunitas loh sobat. Tetapi, apakah teman-teman menyadari mengapa organisasi atau kelompok atau komunitas itu dibentuk? Memang apa pentingnya untuk kita mengikuti suatu organisasi tertentu?       Jadi begini sobat, adanya organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya berfungsi sebagai wadah bagi kita untuk menamb...

Tahapan TKK KSPA UNJ yang mandiri

Kelompok Sosial Pencinta Anak Universitas Negeri Jakarta (KSPA UNJ), merupakan sebuah organisasi mahasiswa tingkat Universitas yang bergerak di bidang sosial dan  concern  pada pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini. KSPA UNJ yang telah berdiri selama 36 tahun senantiasa memiliki produk yaitu Taman Kanak-kanak (TK) non-profit yang diperuntukkan untuk anak-anak dari kalangan masyarakat prasejahtera. Sejak 36 tahun lalu, TK KSPA UNJ selalu membuka TK di lokasi yang berbeda-beda atau pun tidak menetap dengan jangka waktu beberapa tahun, itu sebabnya TK KSPA disebut dengan Taman Kanak-kanak Keliling (TK Keliling KSPA UNJ).  Tujuan utamanya adalah sampai TK Keliling KSPA UNJ yang awal terbentuknya merupakan TK Tunas berhasil menjadi TK Mandiri dengan melalui tahap TK Binaan. Sebagai salah satu upaya pembinaan juga , KSPA UNJ memiliki kader, yaitu orang yang diberdayakan untuk menjadi TK Keliling KSPA UNJ dengan berbagai pelatihan kepengajaran anak usia dini (AUD...

Mendorong Kontribusi Pengurus dengan Skill Ala KSPA UNJ

KSPA UNJ adalah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan anak usia dini di kalangan masyarakat prasejahtera. Sebagaimana mestinya di dalam sebuah organisasi tentu memerlukan suatu manajemen organisasi. Beberapa referensi menyebutkan bahwa manajemen organisasi berfungsi  sebagai upaya untuk mengelola dan mengendalikan sumber daya supaya tercapai tujuan dari organisasi tersebut. Dengan adanya manajemen organisasi diharapkan dapat membentuk kinerja anggota yang lebih efektif terutama dalam hal koordinasi antar bidang, departemen atau divisi. George R. Terry Manajemen organisasi di KSPA UNJ berpacu pada pendapat yang disampaikan oleh George R. Terry. Menurut beliau organizational management adalah aktivitas perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),   penggerakan (Actuating), dan pengawasan (Controlling), dimana semua aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai target organisasi. 1.      Planning ...