Skip to main content

Rekomendasi Mainan Edukasi Untuk Anak Usia Dini (4-6 tahun)


Pada usia dini, tentu saja anak-anak lebih suka bermain daripada belajar. Tetapi, di sela bermain tersebut tetap harus ada hal-hal yang dapat mengedukasi perkembangan daya pikir dan kreativitas anak. Memang, di usia empat sampai enam tahun anak terbilang sudah lebih mandiri dalam bermain dan bisa memilih sendiri mainannya tetapi sebagai orang tua atau pendamping anak yang baik, kita tetap harus menyediakan permainan yang tepat untuk mereka. Dalam memilih mainan untuk anak pun tidak bisa sembarang pilih. Pastikan mainan yang akan diberikan untuk anak sesuai dengan usianya, aman untuk dimainkan atau tidak adanya bagian yang tajam yang akan melukai anak dan tentu manfaat yang akan diberikan dari mainan tersebut. Kali ini, KSPA UNJ akan memberikan beberapa rekomendasi mainan edukasi untuk anak usia dini (4-6 tahun). 


Yang pertama, Lego, Block, atau Brick.


Gambar 1. Lego
(Sumber: tokopedia.com)

Lego merupakan permainan asal Denmark dengan bentuk balok dan warna-warni. Lego, block, atau brick dapat dibentuk menjadi mobil, hewan, bahkan istana. Mainan ini dapat meningkatkan kognitif dan pengembangan logika sang anak dan juga dapat dimainkan oleh anak perempuan dan laki-laki. 


Kedua, Puzzle.


Gambar 2. Puzzles
(Sumber: rd.com)


Puzzle dapat mengajarkan anak untuk memecahkan teka-teku. Permainan puzzle biasa maupun puzzle 3D ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal ruang dan dapaat mendorong anak untuk berpikir logis.


Ketiga, Balok Kayu Geometri.

Gambar 3. Balok Kayu Geometri
(Sumber: shopee.co.id)


Mainan ini sangat cocok diberikan anak untuk memperkenalkan beragam bentuk bangun datar, seperti lingkaran, segitiga, dan segiempat. Dengan maianan ini, anak akan dilatih perkembangan motorik halusnya serta kemampuannya dalam mengidentifkasi bentuk yang tersedia agar pas dimasukkan ke papan. 


Keempat, Stiker Mosaik.


Gambar 4. Stiker Mosaik
(Sumber: indonesian.alibaba.com)


Stiker mosaik merupakan permainan sederhana dan terjangkau namun secara efektif dapat membantu melatih keterampilan motorik halus anak dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali warna dan angka. 


Kelima, Mainan Alat Musik.


Gambar 5. Alat Musik
(Sumber: canva)

Mainan alat musik ini dapat melatih sensorik anak dan juga dalam membedakan nada dan suara. Selain itu, mainan alat musik juga dapat menambah dan menstimulus komunikasi yang lebih baik karena dari alat musik tersebut anak bisa menciptakan lagu yang sederhana.


Keenam, Flash Card.


Gambar 6. Flash Card
(Sumber: shopee.co.id)

Di dalam permainan kartu tersedia gambar sesuai dengan bentuk dan warnanya beserta nama bendanya. Permainan ini ternyata mampu mengembangkan kognitif anak, membuat anak lebih peka terhadap sekitar, dan merangsang otaknya.


Ya, jadi itu rekomendasi mainan edukasi untuk anak usia dini (4-6 tahun). Semoga bermanfaat, ya!


September 2021

Athaya Alawiyyah


#KSPAUNJ

#KamiAdaKarenaKamiDiButuhkan

➖➖➖➖➖➖➖➖

Visit Us On

Twitter : KSPA_UNJ

Instagram : kspaunj

Facebook : kspa unj

Youtube : KSPA UNJ

Web : kspaunj1official.blogspot.com

💌 kspaunj@gmail.com

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖



Sumber Referensi:

(Diakses pada 8 September 2021)
(Diakses pada 8 September 2021)

Comments

Popular posts from this blog

YUK KENALAN SAMA KSPA UNJ

     Hai sobat pena! Pernahkah Anda mendengar atau melihat sebuah kelompok atau suatu komunitas? Bagaimana dengan komunitas sepeda ontel, atau komunitas pencinta alam, tahukah Anda apa itu komunitas atau kelompok? Jadi, komunitas atau kelompok dapat diartikan sebagai suatu kumpulan individu-individu yang memiliki keterikatan satu sama lain sehingga saling berinteraksi demi mencapai tujuan bersama.       Sobat pena semua pasti mengetahui dan bahkan sedang atau pernah mengikuti organisasi yang ada di sekolah maupun di kampusnya masing-masing. Benar bukan? Nah, organisasi itu juga termasuk ke dalam suatu kelompok atau komunitas loh sobat. Tetapi, apakah teman-teman menyadari mengapa organisasi atau kelompok atau komunitas itu dibentuk? Memang apa pentingnya untuk kita mengikuti suatu organisasi tertentu?       Jadi begini sobat, adanya organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya berfungsi sebagai wadah bagi kita untuk menamb...

Tahapan TKK KSPA UNJ yang mandiri

Kelompok Sosial Pencinta Anak Universitas Negeri Jakarta (KSPA UNJ), merupakan sebuah organisasi mahasiswa tingkat Universitas yang bergerak di bidang sosial dan  concern  pada pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini. KSPA UNJ yang telah berdiri selama 36 tahun senantiasa memiliki produk yaitu Taman Kanak-kanak (TK) non-profit yang diperuntukkan untuk anak-anak dari kalangan masyarakat prasejahtera. Sejak 36 tahun lalu, TK KSPA UNJ selalu membuka TK di lokasi yang berbeda-beda atau pun tidak menetap dengan jangka waktu beberapa tahun, itu sebabnya TK KSPA disebut dengan Taman Kanak-kanak Keliling (TK Keliling KSPA UNJ).  Tujuan utamanya adalah sampai TK Keliling KSPA UNJ yang awal terbentuknya merupakan TK Tunas berhasil menjadi TK Mandiri dengan melalui tahap TK Binaan. Sebagai salah satu upaya pembinaan juga , KSPA UNJ memiliki kader, yaitu orang yang diberdayakan untuk menjadi TK Keliling KSPA UNJ dengan berbagai pelatihan kepengajaran anak usia dini (AUD...

Mendorong Kontribusi Pengurus dengan Skill Ala KSPA UNJ

KSPA UNJ adalah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan anak usia dini di kalangan masyarakat prasejahtera. Sebagaimana mestinya di dalam sebuah organisasi tentu memerlukan suatu manajemen organisasi. Beberapa referensi menyebutkan bahwa manajemen organisasi berfungsi  sebagai upaya untuk mengelola dan mengendalikan sumber daya supaya tercapai tujuan dari organisasi tersebut. Dengan adanya manajemen organisasi diharapkan dapat membentuk kinerja anggota yang lebih efektif terutama dalam hal koordinasi antar bidang, departemen atau divisi. George R. Terry Manajemen organisasi di KSPA UNJ berpacu pada pendapat yang disampaikan oleh George R. Terry. Menurut beliau organizational management adalah aktivitas perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),   penggerakan (Actuating), dan pengawasan (Controlling), dimana semua aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai target organisasi. 1.      Planning ...