Skip to main content

Cara Efektif dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah

Meskipun saat ini kegiatan belajar dan mengajar sebagian besar sudah berlangsung secara tatap muka. Namun, tak dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 kemarin memberikan kesan dan pengalaman tersendiri bagi para orang tua dalam menyaksikan dan menilai secara langsung proses belajar anak mereka. Pandemi secara tidak langsung membangun kesadaran orang tua untuk lebih membuka mata lagi terhadap keefektifan proses belajar sang anak. Berikut beberapa tips atau cara efektif yang dapat Ayah/Bunda terapkan dalam mendampingi proses belajar anak di rumah.


  1. Mengatur jadwal belajar

Dalam membangun pembelajaran yang efektif bagi anak di rumah, Ayah/Bunda perlu untuk menyusun atau mengatur jadwal keseharian anak dengan sebaik-baiknya. Diharapkan anak secara konsisten menaati jadwal yang telah Ayah/Bunda buat. Misalnya seperti, bangun pagi, sarapan bergizi, hingga di waktu tidur pada malam harinya. Poin ini dianggap sebagai hal utama dan juga penting, karena jadwal yang tertata menjadi pengaruh kesiapan anak untuk belajar dengan keadaan tubuh yang bugar dan bertenaga. Disamping itu, Ayah/Bunda juga perlu untuk menyisipkan waktu istirahat yang cukup agar anak tidak tertekan atau stress. 


  1. Mengetahui gaya belajar anak

Gaya belajar merupakan aspek penting bagi para orang tua dalam keinginan menciptakan pembelajaran yang efektif bagi anak. Karena sejatinya setiap anak memiliki gaya belajarnya yang berbeda-beda. Secara umum, terdapat setidaknya tiga gaya belajar yang patut Ayah/Bunda ketahui dan pahami, diantaranya:

  • Visual

Gaya belajar visual mendorong proses pembelajaran yang bergantung pada mata atau indera penglihatan. Anak dengan gaya belajar ini cenderung mengandalkan kemampuan penglihatan mereka dalam mengamati dan mengolah informasi serta pengetahuan. Maka dari itu, media belajar yang mempertunjukkan gambar/visual, dapat Ayah/Bunda gunakan dalam mendampingi anak belajar dirumah. 

  • Auditori

Gaya belajar auditori mendorong proses pembelajaran yang bergantung pada telinga atau indera pendengaran. Dibandingkan belajar sambil membaca, anak dengan gaya belajar ini cenderung lebih menyukai belajar sambil mendengarkan. Mereka mudah memahami atau menangkap suatu informasi dan pengetahuan dengan kemampuan mendengarnya. Maka dari itu, Ayah/Bunda dapat menerapkan metode belajar dengan teknik bercerita dalam menjelaskan informasi pada anak. Kemudian diharapkan untuk menggunakan intonasi suara yang tegas atau dinamik agar anak mengerti dengan mudah. 

  • Kinestetik

Gaya belajar kinestetik mendorong proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik atau gerak. Dibandingkan belajar sambil membaca atau mendengarkan, anak dengan gaya belajar ini cenderung lebih mudah mengolah informasi dengan memperagakan atau mempraktekkannya. Mereka merasa nyaman dalam mengekspresikan diri atau mencoba hal baru. Ayah/Bunda dapat menggunakan media belajar seperti alat peraga atau memanfaatkan berbagai macam permainan menarik dalam mendampingi anak dengan gaya belajar ini. 

  • Audio-Visual

Gaya belajar audio-visual merupakan wujud gabungan dari gaya belajar auditori dan visual. Gaya belajar ini mengkombinasikan media belajar gambar/visual dan audio dalam proses pembelajaran. Teknik bercerita yang Ayah/Bunda lakukan untuk menyalurkan materi pembelajaran akan semakin menarik jika diwujudkan bersamaan dengan bentuk visual/gambarnya. Dengan mem-visualisasikan audio ke dalam bentuk video inilah, secara tidak langsung, akan menciptakan kesan menyenangkan bagi anak untuk belajar, karena mereka dapat merasakan suasana belajar sambil bermain.


  1. Menciptakan tempat dan suasana belajar yang nyaman

Setelah mengenali gaya belajar anak, salah satu hal utama yang perlu Ayah/Bunda lakukan adalah menciptakan tempat dan suasana belajar yang nyaman. Siapkan suatu space atau area tertentu di rumah yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat rutinitas belajar anak. Pastikan area tersebut bersih dan rapi supaya anak dapat belajar dengan fokus. Bantu anak dalam mengatur kondisi tempat belajar mereka dan jangan lupa untuk memperhatikan suasana di sekitar tempat belajar, apakah jauh dari kebisingan dan kiranya dapat menjangkau internet dengan baik. 


  1. Memahami kebiasaan belajar anak

Dalam mendampingi anak belajar saat di rumah, Ayah/Bunda perlu memahami kebiasaan belajar mereka. Hal ini dapat Ayah/Bunda perhatikan ketika mendampingi anak mengerjakan tugas. Ayah/Bunda dapat menganalisa durasi konsentrasi anak, yaitu seberapa lama mereka dapat memusatkan perhatiannya terhadap tugas yang perlu diselesaikan. 

Pada umumnya, anak-anak hanya mampu berkonsentrasi belajar maupun mengerjakan sesuatu dalam waktu paling lama 30 menit saja. Hal ini berkaitan dengan tingkat kepuasan yang anak rasakan terhadap materi belajar dan media pembelajaran yang digunakan. Jika anak sudah kehilangan konsentrasi, maka berikan ia jeda untuk beristirahat terlebih dahulu. Jangan paksakan anak untuk tetap fokus belajar karena hal itu justru semakin mengurangi minat belajar mereka. 


  1. Berkonsultasi dengan guru 

            Untuk memaksimalkan upaya Ayah/Bunda dalam mendampingi anak belajar, Ayah/Bunda perlu untuk berkomunikasi atau berkonsultasi dengan Bapak/Ibu guru. Jelaskan perkembangan belajar anak maupun tantangan-tantangan yang dialami oleh Ayah/Bunda dalam mendampingi anak belajar. Kemudian, ceritakan kesulitan-kesulitan yang anak alami dalam memahami materi pembelajaran, dan janganlah ragu untuk bertanya kepada guru, misalnya mengenai materi pembelajaran, agar Ayah/Bunda dapat memberikan pengajaran dengan baik kepada anak. Berkonsultasi pula perihal tips belajar yang menyenangkan untuk diterapkan Ayah/Bunda di rumah. 


#KSPAUNJ

#KamiAdaKarenaKamiDiButuhkan

➖➖➖➖➖➖➖➖

Visit Us On

Twitter : KSPA_UNJ

Instagram : kspaunj

Facebook : kspa unj

Youtube : KSPA UNJ

Web : kspaunj1official.blogspot.com

💌 kspaunj@gmail.com

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Referensi

Adieb, M. (2022). 9 Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah Saat Pandemi. zenius.net https://www.zenius.net/blog/mendampingi-anak-belajar-di-rumah 


Codemi Publication. (2021). Gaya Belajar : Visual, Auditori, dan Kinestetik. Diakses dari https://codemi.co.id/gaya-belajar-visual-auditori-dan-kinestetik/ 


Viranti, A. S. (2023). 5 Cara Mendampingi Anak Belajar di Rumah Tanpa Paksaan. liputan6.com. https://www.liputan6.com/citizen6/read/5212632/5-cara-mendampingi-anak-belajar-di-rumah-tanpa-paksaan 


Tim CNN Indonesia. (2020). Cara Menciptakan Lingkungan Belajar yang Asyik untuk Anak. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200805063834-284-532240/cara-menciptakan-lingkungan-belajar-yang-asyik-untuk-anak

Comments

Popular posts from this blog

YUK KENALAN SAMA KSPA UNJ

     Hai sobat pena! Pernahkah Anda mendengar atau melihat sebuah kelompok atau suatu komunitas? Bagaimana dengan komunitas sepeda ontel, atau komunitas pencinta alam, tahukah Anda apa itu komunitas atau kelompok? Jadi, komunitas atau kelompok dapat diartikan sebagai suatu kumpulan individu-individu yang memiliki keterikatan satu sama lain sehingga saling berinteraksi demi mencapai tujuan bersama.       Sobat pena semua pasti mengetahui dan bahkan sedang atau pernah mengikuti organisasi yang ada di sekolah maupun di kampusnya masing-masing. Benar bukan? Nah, organisasi itu juga termasuk ke dalam suatu kelompok atau komunitas loh sobat. Tetapi, apakah teman-teman menyadari mengapa organisasi atau kelompok atau komunitas itu dibentuk? Memang apa pentingnya untuk kita mengikuti suatu organisasi tertentu?       Jadi begini sobat, adanya organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya berfungsi sebagai wadah bagi kita untuk menambah wawasan dan pengalaman yang tidak sobat dapatkan m

Tahapan TKK KSPA UNJ yang mandiri

Kelompok Sosial Pencinta Anak Universitas Negeri Jakarta (KSPA UNJ), merupakan sebuah organisasi mahasiswa tingkat Universitas yang bergerak di bidang sosial dan  concern  pada pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini. KSPA UNJ yang telah berdiri selama 36 tahun senantiasa memiliki produk yaitu Taman Kanak-kanak (TK) non-profit yang diperuntukkan untuk anak-anak dari kalangan masyarakat prasejahtera. Sejak 36 tahun lalu, TK KSPA UNJ selalu membuka TK di lokasi yang berbeda-beda atau pun tidak menetap dengan jangka waktu beberapa tahun, itu sebabnya TK KSPA disebut dengan Taman Kanak-kanak Keliling (TK Keliling KSPA UNJ).  Tujuan utamanya adalah sampai TK Keliling KSPA UNJ yang awal terbentuknya merupakan TK Tunas berhasil menjadi TK Mandiri dengan melalui tahap TK Binaan. Sebagai salah satu upaya pembinaan juga , KSPA UNJ memiliki kader, yaitu orang yang diberdayakan untuk menjadi TK Keliling KSPA UNJ dengan berbagai pelatihan kepengajaran anak usia dini (AUD). Ketiga taha

Celebration Month of Children and Graduation (COIN) 2023 - KSPA UNJ

  Celebration Month of Children and Graduation (COIN) 2023 - KSPA UNJ Pada beberapa waktu lalu, KSPA atau Kelompok Sosial Pencinta Anak Universitas Negeri Jakarta telah menyelenggarakan sebuah acara Celebration Month of Children and Graduation yang terdiri atas berbagai macam lomba dan kegiatan talkshow . Acara COIN ini diadakan dalam rangka memperingati hari anak sekaligus menyelenggarakan wisuda TK KSPA UNJ yang rangkaiannya digabung bersama program EHA (Euforia Hari Anak) bertemakan “Pentingnya Peran Orangtua terhadap Aktivitas Gadget Anak Usia Dini.” Gambar 1. Poster Talkshow COIN KSPA   Tema “Pentingnya Peran Orang Tua terhadap Aktivitas Gadget Anak Usia Dini” kami usung sebagai bentuk kekhawatiran kami terhadap kontaminasi gadget pada anak usia dini. Semakin mudahnya akses gadget pada anak-anak sudah menjadi hal yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun kebelakang, terutama semenjak pandemi dimana segala aktivitas kehidupan dilaksanakan secara digital. Gadget memiliki banyak